Jajak pendapat pada 11-14 Mei lalu oleh Reuters terhadap hampir 80 ekonom menandai penurunan peringkat ketiga terhadap prospek ekonomi di Eropa dalam sebulan lebih dan meskipun ECB menambahkan ratusan miliar euro ke dalam neraca dan pemerintah mengumumkan stimulus senilai triliunan serta rencana Bank Sentral Eropa yang akan meningkatkan pembelian obligasi bulan depan.
Ekonomi zona euro diperkirakan akan berkontraksi 7,5% pada tahun 2020 ini , melebihi prediksi 5,4% tiga minggu lalu, dengan pukulan terburuk yang diperkirakan terjadi pada kuartal ini.
Setelah mengalami kontraksi 3,8% pada Januari-Maret, penurunan kuartal an merupakan yang tertajam sejak 1995, jajak pendapat terbaru menunjukkan ekonomi menyusut hampir tiga kali lipat dari laju pada April-Juni, sebesar 11,3%, lebih dari prediksi 9,6% bulan lalu .
Terlepas dari penurunan substansial dalam PDB, tingkat pengangguran hanya diperkirakan akan naik sekitar dua poin persentase menjadi 9,3% pada tahun 2020 dari posisi terendah baru-baru ini sebesar 7,4%. Itu dibandingkan dengan perkiraan kenaikan pengangguran yang jauh lebih tajam di Amerika Serikat.
Pemulihan ekonomi dari pandemi coronavirus, yang telah merenggut hampir 300.000 nyawa secara global, akan sangat tergantung pada efektivitas masing-masing pemerintah dalam mencegah gelombang kedua infeksi walaupun masih ada berbagai pembatasan.