Harga emas kembali melonjak dan diperdagangkan pada level $ 1992.03 per ounce pada Selasa 18 Agustus 2020, karena penurunan baru dalam imbal hasil Treasury AS mendorong investor kembali ke asset safe heavens.
Dalam perdagangan pagi ini pada sesi Asia sempat menyentuh level tertinggi nya di $ 1995,69 per ounce. Benchmark emas berjangka Desember di Comex ditutup naik $ 48,90, atau 2,5%, pada $ 1,998.70 setelah puncak intraday di $ 2.000,35.
Ini adalah pertama kalinya emas mencapai $ 2.000 sejak penurunan Black Tuesday minggu lalu. Persentase kenaikan pada hari itu sendiri merupakan yang tertinggi sejak 22 April lalu. Pemicu kenaikan tersebut terutama dari imbal hasil pada catatan Treasury 10-Tahun AS dan kinerja Indeks Dollar AS.
Imbal hasil pada catatan 10-tahun awalnya jatuh 5% pada hari Senin kemarin, sebelum pulih untuk menunjukkan defisit 3,8% sore hari di New York.
Investor saat ini menantikan hari Rabu,dimana Federal Reserve merilis rangkuman dari pertemuan kebijakan terbaru. Spekulasi tersebar luas bahwa Fed akan mengadopsi target inflasi rata-rata, yang akan mendorong inflasi di atas 2% untuk beberapa waktu.
Pandangan itu, dikombinasikan dengan penawaran hutang baru yang besar, menyebabkan kenaikan tajam dalam imbal hasil obligasi jangka panjang minggu lalu, dengan imbal hasil 30 tahun naik 21 basis poin karena kurva naik tajam.