Dollar AS bertahan pada kenaikannya baru-baru ini pada hari Rabu 30 Juni 2021 karena kesengsaraan virus meningkatkan kekhawatiran di pasar yang sudah gelisah menjelang data pekerjaan AS yang dipandang penting bagi prospek kebijakan moneter Federal Reserve. Mata uang komoditas yang sensitif terhadap risiko telah memimpin penurunanan semalam, dengan Dollar Australia turun sekitar 0,7%. Euro turun 0,2% semalam sementara safe-haven yen Jepang dan franc Swiss tetap stabil. Perdagangan pagi di Asia tidak banyak bergerak dari level tersebut, dengan mata uang Euro bertahan di $1,1901 dan yen di 110,50 per Dollar. Aussie membeli di $0,7518. Indeks dolar naik 0,2% mencapai tertinggi satu minggu semalam dan pada hari Rabu . Suasana penghindaran risiko didukung oleh lonjakan baru dalam infeksi virus corona global dan dalam tindakan pembatasan untuk menahannya yang mengancam akan menghambat pemulihan pandemi. Jumlah kasus mencapai rekor harian di Indonesia, penguncian diperpanjang di Malaysia dan diperluas di Australia, sementara pelancong dari Inggris menghadapi pembatasan baru ketika varian delta yang menular menyebar. Pada saat yang sama para pedagang mewaspadai kejutan dari data ekonomi AS, dimulai dengan data penggajian swasta pada hari Rabu tetapi dengan fokus utama pada angka tenaga kerja yang lebih lengkap yang akan dirilis pada hari Jumat. Tanda-tanda kekuatan di pasar tenaga kerja dapat menambah tekanan pada Fed untuk bergerak lebih cepat pada kenaikan suku bunga, dan mengangkat dolar, sementara itu rentan jika data meleset dari ekspektasi.