Harga minyak diperdagangkan bervaritaif pada Rabu pagi 7 Juli 2021 di sesi Asia, tetapi tetap di atas level $ 73 per barell, karena perselisihan produksi antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) berlanjut. Perselisihan tersebut telah menghentikan upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk meningkatkan produksi karena prospek permintaan bahan bakar yang cerah. Minyak jenis Brent turun 0,49% di $ 74,22 pada awal sesi asia. Untuk minyak jenis WTI juga turun 0,2% ke level $ 73,27. Pembeli cairan hitam sudah merasakan kesulitan, karena Saudi Aramco menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light meningkat 80 sen per barel menjadi $2,7 di atas patokan regional di pasar utamanya di Asia. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2021, dan mengisyaratkan bahwa perusahaan tidak akan meningkatkan pasokan pada Agustus. Ini juga lebih lanjut mengindikasikan pengetatan pasar karena perselisihan kartel dapat berarti pasokan tidak akan meningkat pada Agustus. Semua orang yang terlibat juga akan melakukan upaya untuk menghindari perang harga seperti yang terjadi antara Arab Saudi dan Rusia yang mengirim harga ke wilayah negatif pada April 2020. AS didorong oleh pembicaraan OPEC+ yang berkelanjutan dan para pejabat telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Arab Saudi dan UEA dengan harapan mencapai kesepakatan untuk membendung kenaikan harga minyak, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada sebuah pengarahan. Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.