Ekuitas di asia kembali tertekan

Pasar ekuitas global dan imbal hasil obligasi AS turun pada hari Rabu 15 September 2021, setelah data menunjukkan penurunan inflasi di Amerika Serikat, menimbulkan pertanyaan baru tentang kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi pembelian asetnyaIndeks MSCI diluar Jepang turun 0,43%. Saham Eropa sebagian besar ditutup melemah ,terseret oleh saham pertambangan, bank, dan barang mewah serta lonjakan baru kasus COVID-19 di Fujian, Cina kembali menekan saham. Hasil pada catatan benchmark 10-tahun turun lebih dari 6 basis poin hari ini ke level terendah 1,263%, terendah sejak 24 Agustus lalu. Nikkei 225 jepang diperdagangkan turun 0,89%. ASX 200 Australia juga turun 0,58%.Hangseng HK terkoreksi 1,2%,sementara Kospi Korea selatan turun 0,34% dan Shanghai Composite China turun 0,38%. Prospek kenaikan pajak perusahaan di Amerika Serikat dari 21% menjadi 26,5% sebagai bagian dari anggaran $3,5 triliun juga menjadi perhatian utama bagi investor. Bank investasi Goldman Sachs Group Inc memperkirakan bahwa jika Demokrat berhasil menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 25% dan mendapatkan setengah dari kenaikan yang diusulkan dalam tarif pajak penghasilan asing, itu bisa memangkas 5% dari pendapatan S&P500 pada tahun 2022. Di Asia, cengkeraman ketat China pada perusahaan teknologinya kembali membuat investor gelisah setelah pihak berwenang mengatakan kepada raksasa teknologi untuk berhenti memblokir tautan satu sama lain di situs mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published.