Federal Reserve pada hari Rabu ini diperkirakan akan merinci rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada pertengahan 2022 karena pembuat kebijakan mengalihkan fokus mereka ke arah mana, jika terdapat lonjakan inflasi yang berlangsung lebih lama dari yang diantisipasi. Para gubernur bank sentral AS, dalam rangkuman pertemuan mereka pada 21-22 September kemarin, mengisyaratkan bahwa tapering dari aset bulanan senilai $120 miliar akan disetujui pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan minggu ini. Apa yang rangkuman tersebut gambarkan sebagai sebuah jalur pengurangan ilustratif, akan memangkas pembelian sebesar $15 miliar per bulan mulai November atau Desember., langkah dan titik awal yang akan mengakhiri program likuiditas pada Juni atau Juli.Yang perlu diperhatikan sekarang adalah bagaimana The Fed mengubah bagian lain dari pernyataan kebijakannya, dan khususnya deskripsi inflasi sebagai faktor sementara.Pejabat The Fed sebagian besar masih memegang pandangan tersebut. Pada tahun 2022 mereka mengantisipasi bahwa kemacetan pasokan global akan berkurang, permintaan barang yang dipicu pandemi di antara konsumen AS akan mendingin setelah pengeluaran besar-besaran untuk mobil, sepeda motor, dan peralatan, dan cukup banyak orang akan didorong untuk kembali ke pekerjaan yang lajunya lebih cepat. kenaikan upah dan tunjangan juga akan mereda. Namun dalam beberapa pekan terakhir pejabat Fed telah mengakui risiko terhadap pandangan itu. Lonjakan inflasi tahun ini telah berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Dilema yang dihadapi bank sentral AS adalah apakah inflasi mereda sebelum pembuat kebijakan merasa terdorong untuk turun tangan dengan kenaikan suku bunga untuk mengekangnya. Investor bertindak seolah-olah kesabaran The Fed akan segera habis. The Fed memangkas suku bunga acuan dana federal semalam ke level mendekati nol tahun lalu dalam upaya untuk membendung dampak ekonomi dari pandemi.